preloader

SPC – Tantrum adalah respons emosional yang terjadi pada anak kecil karena merasa marah, kesal atau frustrasi.

Biasanya tantrum membuat perilaku anak menjadi tidak terkendali mulai dari menangis, berteriak, bahkan memukul atau melempar sesuatu yang ada disekitarnya.

Reaksi emosional yang sulit terkendali pada anak ini terjadi ketika anak kesulitan mengatasi dan mengungkapkan perasaan atau kebutuhannya. 

 

[irp]

 

Penyebab Tantrum Pada Anak

Tantrum terjadi secara tiba-tiba dan bisa dipicu oleh berbagai hal seperti : 

  1. Ketidakmampuan berkomunikasi yang membuatnya kesulitan untuk mengungkapkan perasaannya. Hal ini akan membuatnya semakin frustasi ketika sulit untuk mengungkapkan keinginannya.

  2. Tidak terpenuhinya kebutuhan dasar seperti rasa lapar, haus, kedinginan, kepanasan serta kebutuhan lainnya

  3. Lelah secara fisik dan emosional karena terlalu banyak ransangan

  4. Merasa mandiri dan memiliki kendali terhadap suatu hal. Anak merasa memiliki kuasa atas dirinya untuk bertindak secara mandiri. Jika kesempatan ini tidak diberikan, maka timbul rasa marah dan frustasi dalam dirinya.

  5. Perubahan dalam keseharian yang membuat anak stres dan tidak nyaman seperti pengasuh baru atau lingkungan yang baru.

  6. Harapan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi membuat anak frustasi dan kesal terhadap orang lain. Selain ini larangan atau batasan yang dilakukan orang tua juga dapat memicu terjadinya tantrum.

  7. Terjadinya gangguan perkembangan serta masalah kesehatan mental dan emosional pada anak.

 

Cara Mengatasi Tantrum Pada Anak

Tantrum pada anak bisa terjadi karena hal yang beragam tergantung dari usia, kematangan dan lingkungan anak.

Kesabaran ibu sangat diperlukan ketika anak sedang mengalami tantrum.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi tantrum pada anak :

  1. Bersikap tenang dan sabar adalah hal pertama yang harus dilakukan. Ketika ibu merespon anak dengan marah atau emosi, ini akan memperparah situasi. Anak akan semakin berteriak dan meluapkan semua emosinya.

  2. Ketahui penyebabnya dengan mencari tau apa yang membuatnya tidak senang. Jangan sampai ibu mengabaikan anak saat tantrum agar anak merasa disayangi

  3. Ajak anak untuk menceritakan apa yang mereka rasakan dengan penuh perhatian. Dengan upaya menjelaskan perasaannya, anak akan merasa sedikit lega atas harapannya yang tidak sesuai dengan kenyataan.

  4. Ajak anak berkompromi menyelesaikan masalahnya dengan baik, bukan dengan meluapkan emosi atau kekerasan.

  5. Berikan batasan yang jelas sesuai dengan perilaku anak sehingga mereka memahami konsekuensi atas perbuatannya. Namun jangan memberikan hukuman secara lansung karena dapat membuat emosinya semakin memuncak

  6. Berikan anak kesempatan untuk melakukan aktivitas yang mereka senangi seperti bermain, melukis atau menonton film kesukaannya selama dalam batas yang wajar

  7. Berikan anak pujian setelah berhasil mengendalikan emosinya namun jangan sampai berlebihan karena pujian yang berlebihan dapat menjadi beban pada anak.

 

[irp]

 

Saat mengahadapi tantrum, ibu dituntut sabar karena anak masih dalam proses belajar.

Membantu anak mengungkapkan apa yang mereka rasakan dengan cara yang baik dapat mengurangi rasa kesalnya.

Gejala dan penyebab yang timbul saat anak tantrum mungkin berbeda untuk sehingga perlu penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi anak.

Untuk memastikan kesehatan anak, Ibu bisa konsultasikan ke dokter anak pilihan. Kami menyediakan layanan kesehatan khusus anak Klinik Anak SPC  di kota Medan.

Leave a Reply