preloader

SPC – Penyebab anak sering buang air kecil memang cukup beragam.

Buang air kecil secara teratur menandakan sistem perkemihan anak berfungsi dengan baik.

Namun jika terlalu sering buang air, perlu diwaspadai ada masalah yang terjadi pada tubuh anak.

Berikut beberapa penyebab anak sering buang air kecil : 

1. Kebiasaan 

Beberapa anak memiliki kebiasaan untuk buang air kecil lebih sering karena memiliki kandung kemih yang kecil atau tidak nyaman saat terisi terlalu penuh.

Kebiasaan meminum banyak cairan juga membuat anak sering buang air kecil.

Selain itu, kecemasan juga bisa menyebabkan anak sering buang air kecil karena respon sistem saraf pusat untuk meningkatkan aktivitas kandung kemih.

 

[irp]

 

2. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) pada anak adalah kondisi menyebarnya bakteri atau virus dalam saluran kemih.

Saluran kemih merupakan salah satu organ tubuh yang berfungsi memperoduksi, menyimpan dan membuang urine dari tubuh.

Sering buang air kecil memang salah satu gejala infeksi saluran kemih.

Namun infeksi saluran kemih juga menyebabkan gejala lain seperti : 

  • Timbul rasa nyeri saat buang air kecil

  • Mengompol pada anak yang sudah dapat mengendalikan kandung kemihnya

  • Urine berbau tidak sedap atau berwarna keruh

  • Nyeri atau kram di perut atau punggung bawah

  • Demam dan menggigil

  • Mual, muntah dan sakit perut.

Gejala yang timbul akibat infeksi saluran kemih berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan dan usia anak. 

 

3. Diabetes

Anak-anak yang menderita diabetes akan sering buang air kecil karena tingginya kadar gula darah yang mempengaruhi produksi urine.

Diabetes pada anak bisa terjadi karena faktor genetik atau pola hidup yang tidak sehat. 

Terdapat 2 jenis diabetes : 

Diabetes Insipidus (tipe 1)

Diabetes tipe ini umumnya terjadi pada usia anak-anak atau remaja.

Terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi insulin yang merupakan hormon pengontrol kadar gula darah.

Penderita diabetes tipe 1 harus mendapatkan pengobatan insulin seumur hidupnya.

Diabetes Melitus (tipe 2)

Diabetes tipe ini terjadi karena pengaruh pola hidup seperti kurangnya aktivitas fisik dan kelebihan berat badan.

Biasanya terjadi pada orang dewasa namun tidak terkecuali pada anak-anak. 

Berikut gejala yang muncul saat anak menderita diabetes :  

  • Sering buang air kecil dari biasanya serta terbangun malam hari untuk buang air kecil. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat memproses glukosa dengan baik dan mengeluarkannya melalui urin.

  • Anak merasa haus berkepanjangan dan minum banyak air

  • Sering merasa lelah walaupun tidak melakukan aktivitas fisik

  • Kehilangan berat badan secara tiba-tiba

  • Nafas berbau buah atau terasa manis

  • Sering terjadi infeksi dan sulit untuk sembuh

  • Penglihatan menjadi buram

 

4. Gangguan Saraf

Beberapa jenis gangguan saraf dapat mempengaruhi kendali tubuh untuk buang air kecil seperti infeksi saraf pusat dan tulang belakang.

Spina bifida merupakan kelainan bawaan yang memengaruhi perkembangan tulang belakang dan saraf tulang belakang.

Anak yang menderita spina bifida memiliki masalah dengan fungsi kandung kemih sehingga akan sering buang air kecil.

Gangguan saraf lain seperti multiple sclerosis, stroke, atau cedera tulang belakang juga dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengendalikan buang air kecil. 

 

5. Dehidrasi 

Kekurangan cairan atau dehidrasi bisa membuat anak sering buang air kecil karena tubuh sedang menyeimbangkan kandungan air.

Dehidrasi bisa menurunkan atau bahkan meningkatkan frekuensi buang air kecil.

Pada saat awal dehidrasi menyebabkan penurunan produksi urine.

Namun jika dehidrasi berlansung lama, tubuh akan mengeluarkan air yang tersisa sehingga akan sering buang air kecil.

Gejala lain yang juga ditimbulkan oleh dehidrasi adalah kekeringan, kelelahan dan sakit kepala.

 

[irp]

 

Selain itu, terjadinya masalah pada ginjal juga dapat mempengaruhi frekuensi buang air kecil pada anak.

Anak yang sering buang air kecil sebenarnya tidak terlalu masalah namun jika dibarengi dengan gejala lain seperti nyeri atau berwarna keruh, bisa jadi ada masalah pada tubuh anak.

Ibu bisa memenuhi asupan air pada anak dan mengontrol frekuensi buang air kecilnya untuk memastikan kesehatan anak.

Jika terjadi keluhan, konsultasikan lansung dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat pada anak.

Untuk memastikan kesehatan anak, Ibu bisa konsultasikan ke dokter anak pilihan. Kami menyediakan layanan kesehatan khusus anak Klinik Anak SPC  di kota Medan.

Leave a Reply