preloader
Stunting pada Anak : Ciri-Ciri, Penyebab dan Pencegahan

SPC – Stunting merupakan kondisi keterlambatan pertumbuhan fisik pada anak.

Anak dengan stunting memiliki tubuh yang lebih pendek dari rata-rata anak seusianya.

Selain itu, perkembangan otak anak juga terhambat sehingga berpengaruh pada penurunan kemampuan kognitifnya.

Stunting terjadi karena kekurangan asupan gizi pada masa pertumbuhan dan perkembangan awal, penyakit infeksi, sanitasi serta faktor lainnya.

Stunting akan berdampak sampai anak dewasa seperti menurunnya produktivitas serta meningkatkan risiko penyakit kronis.

 

[irp]

 

Ciri – Ciri Stunting pada Anak

Berikut beberapa ciri-ciri stunting yang terjadi pada anak :

1. Tubuh anak yang lebih pendek dan tinggi badannya di bawah rata-rata anak seusianya 

2. Berat badan anak menurun dan cenderung lebih ringan dari pada anak usianya

3. Anak memiliki lingkar kepala yang lebih kecil

4. Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki wajah yang kurus dan tidak berisi karena terjadi gangguan selama masa pertumbuhan.

5. Mengalami gangguan perkembangan otak dan kognitif sehingga kesulitan belajar dan memproses informasi

6. Mudah terserang penyakit karena sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah

 

Penyebab Stunting

Stunting terjadi karena berbagai faktor yaitu : 

1. Malnutrisi atau Kekurangan Gizi 

Stunting terjadi karena kebutuhan gizi anak yang tidak terpenuhi seperti protein, vitamin, mineral sehingga berdampak pada pertumbuhan anak.

Pemenuhan kebutuhan gizi anak sangat penting untuk menunjang perkembangan anak secara spesifik termasuk menjaga fungsi kerja organ tubuh anak.

Memenuhi pangan anak tidak hanya sebatas makanan yang mengenyangkan namun juga mengandung gizi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan anak. 

2. Infeksi dan Penyakit

Infeksi yang terjadi pada anak secara berulang dan kronis seperti masalah pada pencernaan dan pernapasan anak dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menghambat pertumbuhan anak.

Stunting terjadi karena anak sering mengalami diare akibat lingkungan dan sanitasi yang buruk. 

3. Sanitasi yang buruk

Sanitasi yang buruk serta akses air bersih yang tidak memadai cenderung membuat anak lebih mudah terserang penyakit infeksi dan gangguang kesehatan lainnya.

Mudahnya anak terserang penyakit infeksi akan berdampak pada pertumbuhannya karena infeksi yang terjadi dapat menyerap nutrisi yang pada anak.

Jika kebutuhan gizinya juga belum terpenuhi akan memperparah kondisi anak.  

4. Kehamilan yang buruk

Buruknya kesehatan ibu selama hamil seperti tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, penyakit infeksi serta penyakit lain dapat mempengaruhi pertumbuhan janin.

Kehamilan yang buruk menyebabkan anak lahir dengan berat badan rendah (BBLR).

Hal ini dapat meningkatkan risiko anak terkena stunting jika tidak segera diatasi.

5. Faktor sosial dan ekonomi

Secara sosial dan ekonomi seperti kemiskinan, tingkat pendidikan dan pengetahuan serta akses ke pelayanan kesehatan menjadi faktor penunjang terjadinya stunting pada anak.

Kemiskinan membuat anak sulit mendapatkan makanan yang bergizi seimbang apalagi jika orang tua tidak mendapat informasi yang cukup terkait gizi anak akibat akses ke pelayanan kesehatan yang tidak memadai.

Faktor sosial dan ekonomi saling berkaitan satu sama lainnya.

6. Faktor genetik

Gangguan hormonal, penyakit metabolik dan masalah genetik ikut menjadi penyebab stunting pada anak. 

Kebanyakan stunting terjadi karena kombinasi beberapa faktor tersebut sehingga upaya pencegahannya melibatkan berbagai sektor terkait. 

 

Pencegahan Stunting pada Anak

Stunting harus dicegah dengan memastikan tumbuh kembang anak secara optimal.

Berikut beberapa cara pencegahannya :

1. Pemberian ASI eksklusif 

Sebagai sumber nutrisi, ASI sangat baik untuk perkembangan bayi.

Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sejak lahir dapat membantu menurunkan risiko stunting.

Ibu harus memastikan anak mendapat ASI yang cukup samapai berusia dua tahun.

2. Pemberian makanan bergizi seimbang

Kenalkan bayi dengan makanan pendamping ASI setelah usianya 6 bulan.

Sesuaikan porsi makanan cukup dengan kandungan gizi yang seimbang dengan kombinasi protein, karbihodrat, vitamin dan mineral.

3. Meningkatkan kebersihan

Kebersihan lingkungan dan sanitasi yang baik sangat membantu dalam mencegah stunting.

Ibu bisa mengajarkan anak untuk rajin mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas dan membuang sampah pada tempatnya.

4. Pemberian suplemen gizi

Suplemen gizi dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak saat terjadi kekurangan.

Namun penggunaan suplemen gizi harus sesuai dengan saran dari dokter.   

5. Meningkatkan kesadaran

Pendidikan dan kesadaran kesehatan yang baik dapat membantu orangtua memahami pentingnya nutrisi dan kesehatan dalam mencegah stunting.

Dengan begitu, ibu akan memberikan perawatan yang tepat dan memenuhi kebutuhan gizi anak.

 

[irp]

 

Dengan melakukan tindakan pencegahan stunting pada anak, harapannya anak-anak bisa mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang baik.

Jika ibu mencurigai ada anak yang menderita stunting, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah tersebut. 

Untuk memastikan kesehatan anak, Ibu bisa konsultasikan ke dokter anak pilihan. Kami menyediakan layanan kesehatan khusus anak Klinik Anak SPC  di kota Medan.

Leave a Reply