preloader

SPC – Kekerasan pada anak merupakan tindakan yang dapat mengancam keselamatan dan kesejahteraan anak baik secara fisik atau emosional.

Kekerasan pada anak akan berdampak buruk terhadap perkembangannya dalam jangka waktu yang lama.

Sangat penting untuk mencegah terjadinya kekerasan pada anak agar pertumbuhan fisik dan mentalnya berjalan dengan baik.

Kekerasan pada anak terjadi karena berbagai faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. 

 

[irp]

 

Bentuk Kekerasan pada Anak

1. Kekerasan Fisik

Kekerasan fisik melibatkan tindakan fisik saat menyakiti anak seperti memukul, menarik bagian tubuh, pelecehan serta menggunakan alat untuk menyakiti tubuh anak.

Akibatnya muncul memar, luka dan rasa sakit pada tubuh anak.

Kekerasan yang lebih parah dapat mengancam keselamatan serta membayakan nyawa anak.  

2. Kekerasan Mental 

Kekerasan mental melibatkan tindakan yang merusak psikologis anak seperti merendahkan, menghina, mempermalukan serta tindakan lain yang dapat membunuh mental anak.

Berdampak pada gangguan mental anak dan akan berpengaruh sampai mereka dewasa. 

 

Dampak Kekerasan pada Anak

Melakukan kekerasan pada adalah tindakan yang tidak baik dan sulit untuk ditoleransi.

Kekerasan pada anak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Berikut dampak dari kekerasan pada anak : 

1. Kerusakan Fisik

Kekerasan fisik dapat menimbulkan cedera fisik seperti luka, memar, patah tulang serta kerusakan organ tubuh. Tindakan kekerasan yang lebih parah dapat membahayakan jiwa anak secara lansung.

2. Gangguan Kesehatan Mental

Kekerasan dapat menyebabkan rasa ketakutan dan stres yang berkepanjangan pada anak.

Kekerasan terhadap anak dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan mental seperti PTSD (post-traumatic stress disorder), depresi dan gangguan kecemasan.

Anak yang mendapatkan kekerasan cenderung memiliki psikologis yang tidak stabil karena tekanan yang didapatkan.

Selain itu, stres yang dialami dapat meningkatkan risiko penyakit lain pada anak. 

3. Gangguan Perilaku

Kekerasan berdampak pada perubahan perilaku anak.

Anak akan menunjukkan perilaku agresif dan mudah marah karena pengaruh kekerasan yang dialami serta suka menghindari orang lain.

Selain itu, anak yang menjadi korban kekerasan lebih mudah terpengaruh perilaku menyimpang seperti merokok, minum alkohol dan narkoba.

Perilaku ini sebagai bentuk pelarian dari stres berkepanjangan yang terus menghantuinya.

4. Gangguan Emosional dan Sosial

Kekerasan membuat anak mengalami kesulitan mengembangkan emosi yang sehat sehingga sering merasa rendah diri atau mudah tersulut emosi.

Anak akan menarik diri dari lingkungan sosial dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.

Anak lebih suka menyendiri dan merenung karena ketakutan yang sering muncul. 

5. Penurunan Prestasi Akademik

Sebagai korban kekerasan, anak memiliki masalah dalam belajar karena kesulitan berkonsentrasi di sekolah.

Sulit fokus dan berinteraksi dengan orang lain juga membuat anak sulit untuk belajar.

Gangguan ini tentunya akan berpengaruh terhadap prestasi akademiknya. 

 

Penyebab Terjadinya Kekerasan pada Anak

Kekerasan pada anak terjadi karena kombinasi berbagai penyebab baik internal maupun eksternal.

Berikut faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya kekerasan pada anak :

  1. Konflik dalam keluarga seperti KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), perceraian, masalah ekonomi serta masalah lainnya yang dapat memicu emosi terhadap anak.

  2. Perilaku anak yang agresif, susah diatur atau terlalu rendah diri serta gangguan perilaku lainnya

  3. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak sehingga tidak mengetahui terjadinya kekerasan pada anak

  4. Budaya pola asuh anak yang cukup keras

  5. Lingkungan yang keras dan suka membully

  6. Pengaruh media terhadap perilaku dan pandangan anak 

 

[irp]

 

Kekerasan pada anak terjadi karena banyak faktor penyebabnya dan juga memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan anak.

Pentingnya pencegahan kekerasan terhadap anak untuk melindungi anak dari perlakuan yang tidak semestinya.

Perlunya kerja sama antara orang tua, guru dan masyarakat secara umum untuk mencegahnya.

Jika anak mengalami trauma terhadap kekerasan, Ibu bisa membawanya berkonsultasi dengan dokter perihal kesehatan psikologisnya. 

Untuk memastikan kesehatan anak, Ibu bisa konsultasikan ke dokter anak pilihan. Kami menyediakan layanan kesehatan khusus anak Klinik Anak SPC  di kota Medan.

Leave a Reply